Love ‘Friends’ Triangle 2

Monday, May 24, 2010


~*Sweet Sunday

Malam itu di pesta ultahnya Nada semua tamunya adalah temen sekelasnya Nada dan Icha. Jadi cuma Robby doing yang paling tua di situ, kelas 2 sendiri sih, yang laen pada masih kelas 1. Aduh, malu deh Robby jadinya, tapi nasi udah jadi bubur ayam, lanjut aja bro …

“Happy birth day ya say!”kata Icha sambil cipika cipiki Nada
“Happy birth day juga, Nad!”kali ini Robby yang ngomong.
“Thanks ya kalian berdua mau dateng ke ultah gue.”
“Sama-sama.”kata Icha dan Robby barengan (wiih, jodoh nih yee)

***

“Cha, pulang yuk. Udah malem.”
“Iya, bentar pamit dulu sama Nada.”

Akhirnya mereka menghampiri Nada yang lagi asik ngobrol dengan pacar tercinta (ih ganggu)

“Nad, gue sama Robby pulang dulu ya, udah malem nih.”
“Yaudah deh, gak apa-apa. Ati-ati ya.”
“Ok.”

Icha dan Robby pun pergi dari rumah Nada. Naik sepeda motor, goncengan di tengah dinginnya malam dan ditemani rembulan dan ribuan bintang yang bersinar terangnya (sok puitis deh). Tapi bukan pulang ke rumah, tiba-tiba berhenti aja di…

“Loh, Rob, kok kita berhenti di sini sih? Ini kan taman, bukan rumah.”Tanya Icha bingung
“Ikut gue bentar deh, gue mau ngomong”sambil narik tangan Icha lembut

Di sini, perasaan Icha mulai gak karuan. Jantungnya berdetak kacang, eh bukan, kencang maksudnya. Jangan-jangan… dag dig dug deg dog derrr! Meledak deh.

Robby mulai ngomong, ”Sebenernya sih gue gak tau gimana cara ngomongnya,”
Ngomong apa? Dag dig dug(pikir Icha)
“Gue gak bisa bikin yang romantis,”
Nah loh, romantis segala (masih pikiran Icha yang ngomong)
“Tapi gue sayang sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?”
Jedeeer, tuh kan dia nembak gue (pikiran Icha lagi)

Untuk sesaat Icha diam, gak bisa berkata-kata. Seperti kata-kata Robby tadi bagaikan 1 ton es batu yang masuk ke kepalanya dan membekukan otaknya. Sekarang tinggal tunggu es batu itu mencair. Biar cepet, cairinnya pake apa ya? Jangan pake api, ntar kebakaran. Ada yang punya hair dryer gak?

“Cha, lo marah ya sama gue?”sebenernya Robby juga dag dig dug derr
“Eh, e enggak kok. Gue..gue cuma kaget aja.”
“Jadi…?”
“Jadi apa?”ternyata kalo beginian Icha lemot juga.
“Jawabannya?”
“Eh, o itu. Emm.. (merinding) iya.”dengan suara pelan
“Apa?”
“Iya.”volumenya cuma nambah 0,1
“Apa? Kencengan dikit dong.”
“IYA BEGO!” Icha mulai emosi, dan manyun. (ih ngambek)
“Eh, apa? Beneran?”Robby sampe kaget
“Tauk!”
“Eh, ngambek nih? Sory deh. Jadi status kita sekarang pacaran nih? Bukan sahabat lagi?”
Icha cuma bisa ngangguk saking malunya.
“Udah ah, pulang yuk.”alesan Icha supaya gak tambah malu (ciie, yang baru jadian)

Sepanjang perjalanan, Icha meluk Robby erat banget, padahal biasanya pegangan aja enggak. Malem ini kayaknya Icha bakalan mimpi indah deh mentang-mentang hatinya lagi berbunga-bunga, bunganya sampe 2 truk tronton (haha, berlebihan).

***

You Might Also Like

0 komentar

Instagram