Sabtu Bersama Bapak (2014)

Monday, July 11, 2016


Title                       : Sabtu Bersama Bapak
Author                  : Adhitya Mulya
Genre                   : Fiksi
Rating                   : 7.8/10


“Hai, Satya! Hai, Cakra!” Sang Bapak melambaikan tangan.
“Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.
Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I don’t let death take these, away from us.
I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian.”
Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan…, tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.
Satu hal yang terfikir oleh saya ketika selesai membaca Sabtu Bersama Bapak. Ini adalah buku parenting yang bagus. Daripada menyebutnya sebagai buku fiksi, saya lebih suka menggolongkan buku ini ke dalam buku panduan parenting. Ya, karena pesan-pesan di dalamnya sangat cocok dijadikan panduan untuk mendidik anak (dan mencari jodoh serta membangun rumah tangga yang baik sepertinya).
Buku ini memang sudah terbit cukup lama, tahun 2014. Teman-teman saya juga sudah tamat membaca buku ini. Sedangkan saya baru selesai membaca buku ini beberapa hari lalu karena filmnya sudah terbit. Saya memang ingin membaca bukunya terlebih dahulu, karena kebiasaan buruk saya, kalau sudah nonton filmnya, pasti nanti akan malas untuk membaca bukunya. Yah saya memang suka telat heboh sih kalau menyangkut buku terbitan lokal...
Ceritanya cukup menyentuh dan mengharukan. Terlebih karena alasan pribadi, buku ini hampir dapat membuat saya menangis. Pesan-pesan yang terkandung di dalamnya sangat banyak dan mudah dicerna sehingga saya berani untuk memberikan nilai yang cukup tinggi untuk buku ini. Beberapa pesan yang terkandung dalam buku ini sangat membukakan pandangan saya dan membuat saya banyak belajar. Beberapa pesan juga sangat menusuk hati dan kadang bikin meleleh sendiri kalau dibayangkan (ini bagian cerita Saka yang mencari jodoh). Beberapa juga sangat quote-able, jadi cocok buat yang suka mengutip quote-quote untuk diposting di media sosial.
Tapi yang saya sayangkan dari buku ini adalah beberapa bagian cerita yang mengandung unsur sensual. Padahal buku ini juga banyak dibaca oleh remaja-remaja berusia di bawah 17 tahun. Saya pun membaca buku ini dengan meminjam dari adik sepupu saya yang masih duduk di bangku SMP. Ketika saya membaca bagian cerita yang mengandung unsur sensual tersebut dan mengetahui kalau adik sepupu saya sudah membaca cerita itu terlebih dahulu jadi membuat saya malu. Yang baca dan nulis siapa, malah saya yang malu...
***

You Might Also Like

0 komentar

Instagram